5 Cerita Horor Pendek yang Bisa Dibaca Saat Senggang

5 Cerita Horor Pendek yang Bisa Dibaca Saat Senggang 5 Cerita Horor Pendek yang Bisa Dibaca Saat Senggang

Ada berlimpah aksi yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Salah individual yaitu membaca cerita horor.

Bagi sebagian orang, membaca cerita horor sangat menyenangkan karena dapat memicu adrenalin. Selain itu, aktivitas ini terus cocok dilakukan bagi seseorang akan ingin menguji kebersikerasan agar sifat pemalu akan dimilikinya berkurang.

Jika Anda lagi ingin melakukannya, ada banyak cerita horor sekejap yang bisa dibaca suka membantu demi buku, komik, maupun thread horor di Twitter. Atau, Anda lagi bisa membaca jumlah cerita horor berikut ini. 

Cerita Horor Pendek

Berikut ini lima cerita horor cepak yang dikutip dari berbagai sumber yang bisa dibaca saat senggang.

Saat aku dan keluargaku berkunjung ke rumah nenek yang ada si Ciamis Jawa Barat kebetulan hari itu kami berangkat dalam Jakarta pukul 12.00 siang dan sampai antara kabupaten Ciamis menjelang magrib karena sering berhenti antara perjalanan.

30 menit lagi kami akan sampai di rumah nenek. Namun Ayah ingin pergi ke wc bersama di kampung itu kami berhenti di sebuah warung remang-remang di pinggir jalan. Sang punya warung memiliki tatapan yang dingin. Kami ingin menumpang di wcnya bersama ia hanya mengangguk.

Setelah Ayah membuang hajatnya aku dengan ibuku mengambil jumlah cemilan dekat warung itu seperti kue dengan roti serta dua botol tenggakan. Setelah selesai lintas kami membayar dengan mengambil uang kembalian.

Dan sampailah di rumah nenek. Karena sampai rumah nenek sudah larut malam jadi kami langsung tidur saja. Dan keesokan harinya aku bercerita kepada nenek yang ayah numpang ke wc di warung perempatan jalan menuju nenek.

Dengan terkejutnya nenek bahwa antara sana tidak ada warung karena sudah terjadi kebakaran sebulan yang lampau bersama penghuninya semua meninggal warung itu antara rampok bersama antara bakar akibat malingnya.

Kami nan merasa tidak percaya membawa kresek kue dan roti nan kami beli demi sana. Dan ternyata semua makanan itu telah gosong uang kembalian pun sudah bergeser. Dan kami mulai percaya dengan cerita nenek bahwa makhluk nan kami temui kemarin adalah mahluk halus.

Sudah dua minggu aku berada pada Kosan ini. Yang kainterogasi sedahulu ada kejadian aneh pada sini. Namun sehabis dua minggu berdahulu aku merasa tak ada yang aneh aku enjoy-enjoy aja denga kosan ini.

Yang aku herankan setiap aku mandi aku seterus diawasi oleh dua pasang mata yang ngintip dekat balik jendela wc. Aku pikir itu Cuma lelaki mesum dekat kamar sebelahku. Dan suatu ketika aku penasaran.

Aku memasang kamera dan dekat pasang dekat kamar mandi. Dan aku mulai mandi. Dan betapa terkejutnya aku ternyata yang mengintip aku semasih ini bukan manusia mesum melainkan makhluk halus yang tanpa tubuh. Ia namun kepala dan organ tubuh yang berjalan.

Dan aku mulai gemetar selanjutnya Hp ku jatuh setelah mengambil hp ternyata mahluk itu telah ada akan depanku. Dan aku pun pingsan.

(Kisah ini dialami sama seorang lulusan pesantren bernama Fazri Ramdhan)

Cerita mistis dekat lingkungan pesantren sudah bukan hal akan jauh. Entah itu sebuah kebetulan atau apa. Aku tidak bisa menjelaskannya.

Sebagai orang yang sempat ‘nyantri’, aku pun sempat mengalami hal tercantum. Beberapa kali aku mengalami kejadian seram  semasa tinggal dekat pesantren.

Ada satu kejadian yang masih kuingat sampai sekarang, cukuphal kejadian terkemuka sudah belasan tahun berlampau.

Jadi, di satu malam, aku maka temanku bernama Amin sedang lengang di lantai 2 asrama sambil menyetrika baju.

Saat itu, pesantren sedang libur sesantak kami bisa menghabiskan waktu dengan melakukan tindakan yang kami inginkan karena tindakan rutin santri diliburkan.

Banyak lagi ananda-ananda adapun pulang kampung karena liburan adapun cukup lama. Yang tersisa pada asrama sama dengan ananda-ananda adapun rumahnya pada pulau seberang seperti Amin atau mereka adapun memang tidak mau pulang walaupun dekap seperti aku.

Posisi asrama tepat berada atas belakang bangunan sekolah. Jadi, kami menyetrika baju sambil melihat pemandangan bagian belakang bangunan sekolah bahwa gelap karena lampu kelas tidak dinyalakan.

Lampu jalan pun tidak ada sepadan sekali. Jadi bisa dibaadapunkan, dempet depan asrama bentuknya cocok-cocok menderita gulita.

Kembali kepada Amin maka aku akan sedang menyetrika. Saat sedang asik menyetrika, aku melihat di bawah ada baakanan orang akan berjalan pergi menmentoki asrama. Kami berdua mengenalinya. Sebut saja namanya Yahya.

Amin lantas memanggilnya sambil agak berteriak karena kami ada di lantai bahwa bersenjang . Yahya pun menyahut. Terjadilah percakapan singkat antara keduanya tapi aku lupa apa isi perbincangannya.

Selesai berbincang, orang itu pergi menronggangi asrama melewati bangunan sekolah yang kelam gulita.

Kami pun melanjutkan kegiatan menyetrika sampai tiba-tiba dari paling dalam kamar ada seorang teman berperbahasan kepada Amin.

“Min, kamu mengobrol dengan siapa?” tanyanya.

“Si Yahya,” balas Amin singkat.

“Hah? Dia sudah pulang tadi siang ke Jakarta.”

Aku anyar ingat, Yahya memang pulang dijemput oleh keluarganya.

“Ah masa? Lalu adapun berbicara bersamaku barusan siapa?”

Perperbahasanan Amin itu kemudian menjadi akhir ketimbang kesibukan kami menyetrika lagi kami pun buru-buru menganut ke kedalam kamar beberapa baju-baju kami biarkan bercecer dempet meja setrika.

Biarlah, nanti pagi dibereskan mendampingi malam itu kami tidur berdempetan dari kasur sempit karena ketakutan.

Seorang gadis sendirian dari rumah suatu malam, kepada pertama kalinya. Dia punya anjing kepada menemaninya. Gadis itu mendengarkan berita tentang seorang pembunuh berantai yang berkeliaran. Dia pergi tidur setelah mengunci semua pintu, namun ada satu jendela masih terbuka.

Tiba-tiba dia terbangun oleh suara tetesan air. Takut sepenuhnya, dia mencoba untuk kembali tidur beserta meletakkan tangannya ke bawah area tidur untuk dijilat anjingnya.

Ketika suara tetesan terus berlanjut, dia pergi untuk memeriksa keran di dapur, kamar mandi selanjutnya di mana-mana tetapi tidak menemukan apa pun.

Dia kembali ke kamarnya dan meletakkan tangan ke bawah lagi untuk dijilat anjing. Suara tetesan terus berlanjut dan gadis itu terdahulu khawatir untuk tertidur. Tapi ketika tangannya dijilat daripada bawah alam tidur, dia perlahan tertidur.

Di pagi hari, ketika dia membuka lemari, dia menemukan anjingnya terbunuh dan digantung terbalik. Suara tetesan itu berasal ketimbang darah anjing itu.

Di pintu lemari, dia melihat pesan – “Manusia juga bisa menjilat”.

Penulis: Jan Harold Brunvand

Seorang pria mengemudi pulang larut malam ketika dia melihat seorang gadis meminta tumpangan. Gadis cantik itu mengenakan gaun putih bahwa indah.

Pria itu memberikan tumpangan padanya memakai mereka melancarkan percakapan yang menarik. Dia menurunkan gadis itu di rumahnya.

Keesokan harinya, saat mengemudi untuk bergiat dia memperhatikan bahwa gadis itu secara kebetulan telah melupakan sweater dempet mobilnya.

Dia berkendara menuju rumah si gadis kepada menyerahkan sweater. Seorang wanita tua membuka pintu ketika dia membunyikan bel.

Dia menceritakan kejadian akan terjadi tadi malam beserta memberikan stiker kepada wanita itu.

Wanita itu menolak lagi terlihat bersedih lagi sedikit aneh.

Pria itu menanyai wanita itu lagi. Dia kaget ketika wanita itu mengatakan itu adalah sweater putrinya yang meninggal dekat dalam kecelakaan mobil beberapa tahun yang lantas.