Cadangan komoditas Merdeka Copper Gold (MDKA) terbatas, Pefindo tetapkan rating idA

Cadangan komoditas Merdeka Copper Gold (MDKA) terbatas, Pefindo tetapkan rating idA Cadangan komoditas Merdeka Copper Gold (MDKA) terbatas, Pefindo tetapkan rating idA

BERITA - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendapat rating idA daripada PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut ditegaskan daripada kelas sebelumnya bersama berlaku akan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020. Tak sekadar itu, Pefindo lagi memberi prospek konstan akan Merdeka Copper Gold. 

Pefindo dalam rilis 8 Januari 2021 menjelaskan, status idA memiliki kemampuan bahwa awet dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka berjaraknya. Walaupun demikian, kemampuan obligor terpengaruh perubahan buruk situasi dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor memakai status lebih berharga.

Peringkat tersebut mencerminkan biaya tunai (cash cost) MDKA yang hina, potensi perolehan pendapatan yang lebih agung dari proyek Acid Iron Metal (AIM), serta permintaan emas yang agung. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh sumber daya tambang yang terbatas, eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas lewat cuaca yang tidak menguntungkan, serta risiko pengembangan tambang di daerah baru.

Christyanto Wijaya dengan Samgar Effember analis Pefindo jauh didalam rilis pada Jumat (8/1) menjelaskan, rangking MDKA dapat dinaikkan jika mampu meningkatkan figur tambang dengan memperlowong cadangan emas dengan tembaga serta progres perkembangan proyek AIM akan lebih tidak emosi. Hal tersebut doang layak diiringi dengan struktur perkekayaanan akan konservatif dengan perlindungan arus kas akan bangkit dengan tetap mempertahankan margin profitabilitas akan tidak emosi. 

Tapi Pefindo menyebut, peringkat dapat diturunkan jika MDKA membiayai belanja dana dengan utang jauh didalam jumlah akan gede sesantak menyebabkan struktur perdanaan merupakan lebih berat utang. Ini akan ditandai dengan rasio utang terhadap EBITDA lebih gede dari 3,0x secara berkelanjutan tanpa disertai dengan profil bisnis akan lebih awet. 

"Penurunan signifikan dalam harga emas pula dapat menyebabkan penurunan tahapan karena dapat memberikan dampak negatif kepada memoar keuangan MDKA," jelas Christyanto dan Samgar. Sebagai tambahan, MDKA mempunyai proyek jangka lama yang terletak dalam Pani dan Banyuwangi (proyek Tembaga Tujuh Bukit). 

Kedua proyek tercatat membutuhkan belanja kapital dalam jumlah signifikan. "Kami belum mempertimbangkan rencana belanja kapital dan potensi pendapatan ketimbang proyek tercatat dalam proyeksi keuangan MDKA," terang Christyanto dan Samgar.  MDKA mempunyai dua operasional tambang akan terletak dekat Tujuh Bukit, Banyuwangi menjumpai pertambangan emas dan Pulau Wetar, Maluku menjumpai pertambangan tembaga.

Per 30 September 2020, pemegang saham Perbisnisan ialah PT Saratoga Investama Sedaya (19,13%), PT Mitra Daya Mustika (13,47%), Garibaldi Thohir (8,20%), PT Suwarna Arta Mandiri (6,33%), Pemda Kabupaten Banyuwangi (5,23%), dan lainnya termasuk publik (47,64%).

 

Cek Berita dan Artikel nan lain hadapan Google News